Text Editor kosong

Ada satu hal yang berbeda yang saya rasakan saat berada di text editor kosong, saya tidak merasakan intimidasi yang sama, dibandingkan saat harus mulai menulis (blog, cerpen atua novel bukan kodingan). Begitu juga ketika saya harus menggambar di tempat kosong, tekanannya jauh lebih berat dibandingkan di text editor.

Mungkin karena saat ngoding, saya sudah menyimpan terlalu banyak di kepala dan punya bayangan kongkrit apa yang akan dibuat. Atau sering kali kita punya "template" atau "shortcut" untuk memulai proyeknya, mungkin memanggil framework, mungkin copy paste kode orang lain dan masih banyak lagi yang bisa dilakukan.

Dari sana saya belajar, kalau saya ingin menulis atau membuat karya lain, mungkin sebaiknya, saya juga berpikir serius seperti sebelum ngoding, tahu apa yang akan dibuat dan sudah mengumpulkan inspirasi sebelumnya.

Yang menjadi masalah untuk saya pribadi, sering kali setelah saya menulis, baru saya merasa bisa berpikir luas. Dua kontradiksi ini cukup menarik, mungkin tidak ada yang benar atau salah, mungkin memang keduanya berbeda,

Last updated